public function postAddEmailTemplate() { $input = Input::all(); //validate input. $this->flash(EmailTemplate::create($input)); return Redirect::route(self::EmailHome); }
/** * Store a newly created emailtemplate in storage. * * @return Response */ public function store() { $validator = Validator::make($data = Input::all(), EmailTemplate::$rules); if ($validator->fails()) { return Redirect::back()->withErrors($validator)->withInput(); } EmailTemplate::create($data); return Redirect::route('admin.templates.index')->with("message", "Data berhasil disimpan"); }
/** * Loads data from the I18N_DIR for the target language into the * database. This is intended to be done at the time of installation; * however, care should be taken in this process to ensure that the * process could be repeated if an administrator wanted to change the * system language and reload the data. */ function loadDefaultData() { # notrans -- do not translate the contents of this array $models = array('department.yaml' => 'Dept::create', 'sla.yaml' => 'SLA::create', 'form.yaml' => 'DynamicForm::create', 'list.yaml' => 'DynamicList::create', 'help_topic.yaml' => 'Topic::create', 'filter.yaml' => 'Filter::create', 'team.yaml' => 'Team::create', 'organization.yaml' => 'Organization::__create', 'ticket_status.yaml' => 'TicketStatus::__create', 'group.yaml' => 'Group::create', 'file.yaml' => 'AttachmentFile::create', 'sequence.yaml' => 'Sequence::__create'); $errors = array(); foreach ($models as $yaml => $m) { if ($objects = $this->getTemplate($yaml)->getData()) { foreach ($objects as $o) { if ($m && is_callable($m)) { @call_user_func_array($m, array($o, &$errors)); } // TODO: Add a warning to the success page for errors // found here $errors = array(); } } } // Priorities $priorities = $this->getTemplate('priority.yaml')->getData(); foreach ($priorities as $name => $info) { $sql = 'INSERT INTO ' . PRIORITY_TABLE . ' SET priority=' . db_input($name) . ', priority_id=' . db_input($info['priority_id']) . ', priority_desc=' . db_input($info['priority_desc']) . ', priority_color=' . db_input($info['priority_color']) . ', priority_urgency=' . db_input($info['priority_urgency']); db_query($sql); } // Configuration require_once INCLUDE_DIR . 'class.config.php'; if (($tpl = $this->getTemplate('config.yaml')) && ($data = $tpl->getData())) { foreach ($data as $section => $items) { $_config = new Config($section); foreach ($items as $key => $value) { $_config->set($key, $value); } } } // Load core config $_config = new OsticketConfig(); // Determine reasonable default max_file_size $max_size = Format::filesize2bytes(strtoupper(ini_get('upload_max_filesize'))); $val = (int) $max_size / 2; $po2 = 1; while ($po2 < $val) { $po2 <<= 1; } $_config->set('max_file_size', $po2); // Pages and content foreach (array('landing', 'thank-you', 'offline', 'registration-staff', 'pwreset-staff', 'banner-staff', 'registration-client', 'pwreset-client', 'banner-client', 'registration-confirm', 'registration-thanks', 'access-link') as $type) { $tpl = $this->getTemplate("templates/page/{$type}.yaml"); if (!($page = $tpl->getData())) { continue; } $sql = 'INSERT INTO ' . PAGE_TABLE . ' SET type=' . db_input($type) . ', name=' . db_input($page['name']) . ', body=' . db_input($page['body']) . ', lang=' . db_input($tpl->getLang()) . ', notes=' . db_input($page['notes']) . ', created=NOW(), updated=NOW(), isactive=1'; if (db_query($sql) && ($id = db_insert_id()) && in_array($type, array('landing', 'thank-you', 'offline'))) { $_config->set("{$type}_page_id", $id); } } // Default Language $_config->set('system_language', $this->langs[0]); // content_id defaults to the `id` field value db_query('UPDATE ' . PAGE_TABLE . ' SET content_id=id'); // Canned response examples if (($tpl = $this->getTemplate('templates/premade.yaml')) && ($canned = $tpl->getData())) { foreach ($canned as $c) { if (($id = Canned::create($c, $errors)) && isset($c['attachments'])) { $premade = Canned::lookup($id); foreach ($c['attachments'] as $a) { $premade->attachments->save($a, false); } } } } // Email templates // TODO: Lookup tpl_id if ($objects = $this->getTemplate('email_template_group.yaml')->getData()) { foreach ($objects as $o) { $o['lang_id'] = $this->langs[0]; $tpl = EmailTemplateGroup::create($o, $errors); } } // This shouldn't be necessary $tpl = EmailTemplateGroup::lookup(1); foreach ($tpl::$all_names as $name => $info) { if (($tp = $this->getTemplate("templates/email/{$name}.yaml")) && ($t = $tp->getData())) { $t['tpl_id'] = $tpl->getId(); $t['code_name'] = $name; $id = EmailTemplate::create($t, $errors); if ($id && ($template = EmailTemplate::lookup($id)) && ($ids = Draft::getAttachmentIds($t['body']))) { $template->attachments->upload($ids, true); } } } }
$id = tep_db_prepare_input($_GET['id']); if ($id == 'new') { $id = null; } $obj = new EmailTemplate($id); $id_to_show_if_new = 'NEW'; if (isset($_POST['me_action'])) { if ($_POST['me_action'] == 'SAVEDATA') { $template_id = tep_db_prepare_input($_POST['template_id']); $name = tep_db_prepare_input($_POST['template_name']); $info = tep_db_prepare_input($_POST['template_info']); $info_technical = tep_db_prepare_input($_POST['template_info_technical']); $default_languages_id = tep_db_prepare_input($_POST['default_languages_id']); $ajaxResult = array(); if ($template_id == $id_to_show_if_new) { $obj->create($name, $info, $info_technical, $default_languages_id); $ajaxResult['id'] = is_null($obj->id) ? '0' : $obj->id; $ajaxResult['action'] = $id_to_show_if_new; } else { $obj->update($name, $info, $info_technical, $default_languages_id); $ajaxResult['id'] = $template_id; $ajaxResult['action'] = 'UPDATED'; } echo ajaxReturn($ajaxResult); exit; } elseif ($_POST['me_action'] == 'DELETEDATA') { $template_id = tep_db_prepare_input($_POST['template_id']); if ($template_id != $id_to_show_if_new && $template_id == $obj->id) { $obj->delete(); } echo is_null($obj->id) ? '1' : '0';
public function run() { $array = array(['subject' => 'Mengapa Kami Membuat GNT Club?', 'content_main_title' => 'Mengapa Kami Membuat GNT Club?', 'content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Seperti kami sampaikan sebelumnya, bahwa Mandiriyes.com adalah sebuah alat online untuk merekrut member baru JM Ocean Avenue. Sudah kami sampaikan pula bahwa, untuk membuat mereka menjadi ASSET, kami harus membawa mereka ke sebuah universitas FFG (Freedom Faithnet Global), tempat di mana mereka dilatih dan dikembangkan menjadi seorang professional network builder yang satu visi dengan kami.</p> <p>Lalu, mengapa alat rekrut online ini harus kami buat, walaupun FFG juga punya alat rekrut offline yang sangat bagus?</p> <p>Sebagai seorang Network Builder sejati, kami menggunakan alat rekrut offline FFG tersebut. Sering saya pinjamkan VCD Welty and Kamen kepada tetangga, teman atau kenalan baru, lalu beberapa hari kemudian saya ambil VCD tersebut sambil melakukan tindak lanjut berupa presentasi. Ada kartu nama 5 warna yang menggambarkan 5 kelompok karakter manusia, yang juga sering kami gunakan. Cara itu sangat mengasyikkan, dan kami menikmatinya, walaupun pada awalnya tidak demikian. Dan saya sangat menganjurkan semua downline kami menjalankan cara ini juga.</p> <p>Namun, kami juga melihat bahwa selain pasar offline, ada juga pasar online. Tentu sayang kalau pasar online tidak kami garap. Ada 70 juta pengguna internet di Indonesia. Ada ribuan orang mencari peluang bisnis di internet setiap harinya.</p> <p>Itulah mengapa kami membuat Mandiriyes.com.</p> <p>Daftar link Web Replika Anda ada di Member Area. Anda bisa mendapatkannya setelah login.</p> <p>So, bagi anda yang masih belum siap menjalankan bisnis ini secara offline, dengan melakukan presentasi, serta mengikuti training-training dan pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Support System FFG, anda bisa memanfaatkan fasilitas Web Replika di atas. Caranya cukup sederhana, yaitu mempromosikan Web Replika di atas.</p> <p>Banyak downline kami yang berhasil merekrut downline -downline mereka secara online menggunakan web replika Mandiriyes.com. Puluhan downline berhasil mereka rekrut dalam waktu singkat.</p> <p>Bagi anda yang tidak terampil internetan dan tidak tahu cara mendatangkan traffic ke web replika, kami menyediakan manual pelatihan secara online di member area, yang baru diaktifkan setelah anda memutuskan bergabung menjadi distributor JM Ocean Avenue.</p> <p>Kami juga menyediakan artikel -artikel di MandiriYes.com yang siap Anda share ke sosial media. Pengunjung yang datang melalui link yang Anda share, lalu bergabung menjadi distributor, akan menjadi downline Anda.</p> <p>Bagi anda yang tidak bisa internetan sama sekali, anda juga tetap bisa sukses di bisnis ini, menggunakan cara offline dengan sistem FFG. Karena ribuan orang sudah membuktikannya!</p>', 'sequence' => 1], ['subject' => 'Why GNT Club?', 'content_main_title' => 'Why GNT Club?', 'content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Mengapa kami bermitra dengan JM Ocean Avenue? Bukan dengan perusahaan MLM lain yang sudah terkenal? Atau perusahaan MLM baru lainnya?</p> <p>Yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan tepat adalah para Co-Founder FFG, support system bisnis ini, yaitu Bp. Onggy Hianata, Dr Yong, dan Dr. Teh.</p> <p>Namun, kami mendapatkan sharing dari mereka tentang bagaimana mereka bertemu dengan pemilik-pemilik perusahaan MLM ini, dan kemudian bernegosiasi dengan mereka. Dari sharing para co-Founder tersebut kami menangkap beberapa poin yang menyebabkan FFG akhirnya mau bermitra dengan JM Ocean Avenue.</p> <p>Poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:</p> <p>(1) Para pendiri JM Ocean Avenue dulunya adalah para profesional network builder yang sukses. </p> <p>Seorang network marketer yang mencapai posisi puncak, dan punya jaringan yang besar pastilah seorang yang punya integritas tinggi. Juga kemampuan leadership yang tinggi. Selain itu, mereka adalah orang-orang yang sudah berpengelaman puluhan tahun di industri ini. Sehingga mereka sangat tahu, mana jurang, mana lubang, dan apa jalan yang tepat untuk membangun bisnis mereka untuk menjadi besar. </p> <p>(2) Para pendiri JM Ocean Avenue punya visi dan misi yang serupa atau saling melengkapi dengan visi dan misi FFG.</p> <p>Visi FFG adalah menjadi Support System terbesar di dunia. Misinya adalah untuk mengangkat kehidupan dan mengentas kemiskinan orang-orang di seluruh dunia. Visi dan misi FFG ini sangat berpotensi untuk dipenuhi oleh JM Ocean Avenue, yang juga punya ambisi untuk menjadi perusahaan MLM terbesar di dunia. </p> <p>(3) Beberapa masukan FFG dipenuhi oleh perusahaan ini. </p> <p>Masukan-masukan itu adalah sbb: (a) usulan merger dua perusahaan: Joy Mind International dari China, dan Ocean Avenue dari USA; <br/> (b) usulan produk (Alpha Spin); <br/> (c) usulan untuk buka cabang-cabang baru di negara di mana jaringan FFG ada di sana; dan <br/> (d) usulan perubahan marketing plan yang sesuai dengan konsep FFG.</p> <p>Semua masukan-masukan itu langsung dipenuhi oleh JM Ocean Avenue, tanpa perdebatan.</p> <p>Tiga poin di atas, ditambah dengan fakta-fakta bahwa:</p> <p>- produk JM Ocean Avenue memang luar biasa, yang akan terus bertambah dari waktu ke waktu,<br/> - marketing plan JM Ocean Avenue adalah marketing terbaik yang pernah ada,<br/> - JMOA sudah punya cabang di 24 negara,<br/> - JMOA juga menyediakan web replika untuk transaksi e-commerce di 24 negara tersebut,</p> <p>akan membuat perusahaan ini berkembang dengan cepat, dan sulit ditandingi oleh perusahaan MLM manapun.</p> <p>Anda yang tidak segera mengambil keputusan bergabung sekarang, akan menyesal ketika sudah banyak orang-orang di sekitar anda sudah menjadi distributor dari JM Ocean Avenue.</p>', 'sequence' => 2], ['subject' => 'Bisnis Itu Soal Kepercayaan', 'content_main_title' => 'Bisnis Itu Soal Kepercayaan', 'content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Zig Ziglar pernah berkata: "Jika orang-orang menyukai anda, mereka akan mau mendengar anda. Tetapi jika mereka mempercayai anda, mereka akan mau berbisnis dengan anda."</p> <p>Kepercayaan memang sangat penting untuk memulai bisnis.</p> <p>Dalam rangka membangun kepercayaan juga, perlu kami tunjukkan di mana rumah kami:</p> <p>www.mandiriyes.com/tentang-kami/</p> <p>Anda boleh mampir ke rumah kami setiap saat. Kalau Anda datang ke rumah saat kami tidak ada, minimal Anda bisa tahu dari Satpam bahwa itu memang rumah kami.:)</p> <p>Saya mempunyai kata-kata bijak yang menjadi favorit saya, yang tentu merupakan nilai dan prinsip yang saya pegang:</p> <p>"If you lie to me once, I question everything else you say". -Unkown</p> <p>"Jika anda berbohong sekali kepada saya, saya mempertanyakan segala hal lain yang anda katakan."</p> <p>Semoga kata-kata bijak itu juga menjadi nilai dan prinsip hidup anda. :)</p>', 'sequence' => 3], ['content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Mengapa kita harus terjun ke bisnis MLM?</p> <p>Jawaban untuk pertanyaan ini sudah ada di website MandiriYes.com.</p> <p>Tapi kami mau menambahkan beberapa kisah menarik.</p> <p>----------------------------</p> <p>Doug Witt, penasihat Presiden Ronald Reagan dan George Bush, ditanya oleh wartawan, "mengapa Anda mau terjun ke bisnis MLM? Padahal Anda sudah punya pekerjaan yang bagus".</p> <p>Jawab Doug Wead: "Justru karena bisnis MLM yang saya tekuni selama bertahun-tahun, maka saya bisa mendapatkan pekerjaan ini!"</p> <p>----------------------------</p> <p>Yun Fan, seorang lulusan MBA dan seorang manager di sebuah perusahaan di Singapura, menjalankan bisnis MLM setelah dia terserang penyakit kanker ganas. Di sepanjang sisa hidupnya, dia membangun banyak jaringan dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Ketika dia meninggal, orang tuanya terkejut karena setiap minggu mereka masih menerima kiriman bonus uang dari bisnis Yun Fan.</p> <p>----------------------------</p> <p>Seorang Ibu rumah tangga yang sudah lama terjun di bisnis MLM dan mempunyai seorang putri, ditelpon oleh ibu dari teman dekat putrinya. Ibu yang kedua mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang pertama, karena putranya sekarang berubah jadi lebih rajin belajar, lebih ceria, lebih percaya diri, dan lebih menyayangi orang tua sejak mengenal putri dari ibu yang pertama.</p> <p>----------------------------</p> <p>Apa makna dari kisah-kisah di atas?</p> <p>Bisnis MLM menawarkan banyak keuntungan:</p> <p>- keuntungan finansial, tidak hanya bagi pelaku, tetapi juga bagi keluarga dan ahli waris;</p> <p>- kehidupan keluarga yang lebih baik;</p> <p>- kehidupan sosial yang lebih baik;</p> <p>- pengembangan diri,</p> <p>dan masih banyak yang lainnya.</p>', 'subject' => 'Why MLM?', 'content_main_title' => 'Why MLM?', 'sequence' => 4], ['content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Mengapa kita bisa menggantungkan harapan untuk masa depan kita pada bisnis MLM?</p> <p>Dua kesaksian berikut ini mungkin akan memberi inspirasi kepada Anda:</p> <p>----------------------------</p> <p>Dalam sebuah pertemuan, Bp. Eddy, seorang pengusaha asal Surabaya yang mempunnyai 3 perusahaan, mengatakan bahwa ada perbedaan penting antara profesi seorang pengusaha dan profesi pebisnis MLM.</p> <p>Seorang pengusaha, setelah melakukan pelatihan yang cukup intensif kepada anak buahnya sampai menjadi terampil dan ahli, justru akan mendapat saingan baru, karena mereka akhirnya keluar dan membuka usaha yang sama.</p> <p>Namun seorang pebisnis MLM, setelah melakukan pelatihan yang cukup intensif kepada para downline-nya, justru akan membuat pebisnis MLM itu menjadi lebih sukses!</p> <p>------------------------------</p> <p>Bapak Sujianto, yang beberapa tahun lalu adalah seorang pengusaha buah impor, baru-baru ini mengatakan bahwa keputusan terbaik yang pernah dilakukan dalam hidupnya adalah: bergabung dalam bisnis MLM. </p> <p>Beliau mengatakan, bisnis MLM adalah bisnis yang menyenangkan, tidak membuat stress seperti bisnis tradisional. Di bisnis MLM, yang namanya mitra kerja, dalam hal ini upline, tidak akan pernah mencelakakan dia. Berbeda dengan mitra kerja di bisnis tradisional. Selama 30 tahun berbisnis (tradisional), sudah sering mitra kerjanya meninggalkan dia dalam keadaan harus menanggung kerugian sendiri. </p> <p>------------------------------------------------</p>', 'subject' => 'Why MLM (2)?', 'content_main_title' => 'Why MLM (2)?', 'sequence' => 5], ['content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Beberapa waktu lalu ada yang bilang kepada saya lewat email, bahwa dia tidak mau menjalankan bisnis MLM, karena bisnis MLM itu selalu "menguntungkan orang-orang yang di atas".</p> <p>Memang, MLM adalah model bisnis yang selalu disudutkan orang dengan hal-hal yang negatif atau merugikan. Dan lucunya, hal-hal merugikan itu dianggap sebagai yang satu-datunya ada di MLM. Padahal kenyataannya, hal-hal itu juga ada di bisnis atau bidang lain.</p> <p>Contoh hal yang dianggap merugikan itu adalah "menguntungkan orang-orang yang di atas".</p> <p>Apakah benar kasus "menguntungkan orang-orang yang di atas" hanya ada di MLM?</p> <p>Seorang salesman, operator di perusahaan manufaktur, teknisi, agen asuransi dan pegawai bank, kalau kinerjanya bagus, tentu akan menguntungkan atasan, bos, dan perusahaan tempat dia bekerja.</p> <p>Jelas, hal "menguntungkan orang-orang di atas", tidak hanya ada di bisnis MLM.</p> <p>Apakah itu adil?</p> <p>Tidak adil kalau HANYA menguntungkan orang-orang di atas, dan tidak menguntungkan si pelaku.</p> <p>Pada umumnya, kinerja bagus yang dilakukan mereka itu TIDAK HANYA menguntungkan orang lain, tetapi JUGA menguntungkan si pelaku sendiri. Misalnya berupa bonus, kenaikan pangkat, dan sebagainya.</p> <p>Demikian juga di bisnis MLM. Saya ambil contoh di bisnis MLM JM Ocean Avenue (JMOA). Distributor JMOA, kalau berhasil menjual produk, akan mendapatkan komisi sebesar 20% dari Point Value (PV) produk yang dijual. PV produk JMOAitu macam-macam, tergantung jenis produknya. Ada yang 50 PV, 75 PV, 25 PV. 1 PV = 1 USD. Selain itu, dia akan mendapatkan bonus lain lagi sebesar 10% PV. Jadi dia mendapatkan total 30% dari PV.</p> <p>Berapa yang diperoleh upline-nya? Hanya 10% dari PV. Plus 10% dari besarnya komisi yang Anda dapatkan. (Tapi komisi Anda tetap utuh, bukan dipotong untuk diberikan kepada upline Anda).</p> <p>Jadi kalau Anda berhasil menjual 1 paket pembalut anion yang besarnya 50 PV, Anda berhasil mendapat 15 USD dan upline Anda mendapat 5 USD + 1,5 USD = 6,5 USD.</p> <p>Cukup adil, bukan?</p> <p>Apalagi, upline adalah orang yang memperkenalkan bisnis ini kepada Anda, membimbing Anda, atau bahkan membantu Anda presentasi dan follow up para prospek Anda kalau Anda menjalankan bisnis ini secara offline.</p> <p>Ada dua point penting yang mau saya sampaikan berkaitan dengan hal di atas:</p> <p>PERTAMA, di bisnis MLM upline dan downline itu bukan hubungan atasan dan bawahan. Upline dan downline adalah mitra kerja. Yang pertama lebih berpengalaman dari yang kedua. Kalau salah satu pihak mendapat untung, cukup wajar bukan kalau pihak yang lain juga mendapatkan pembagian keuntungan?</p> <p>KEDUA, di bisnis MLM, Anda bisa mengalahkan penghasilan upline Anda, kalau Anda bekerja lebih keras dari pada upline Anda. Hal ini sudah banyak contohnya di bisnis JMOA. Sebagai karyawan, kalau Anda bekerja lebih keras daripada atasan Anda, apakah penghasilan Anda bisa lebih besar daripada atasan Anda? Mungkin bisa, tapi sangat jarang.</p> <p>Itulah mengapa, Robert T. Kiyosaki dalam bukunya "Business of the 21st Century" mengatakan: "Network Marketing (MLM) adalah bisnis yang sangat adil. Semua orang dari berbagai latar belakang apa pun, mempunyai peluang sukses yang sama di bisnis ini."</p>', 'subject' => 'Ada yang bilang : "Saya tidak suka MLM karena menguntungkan orang ya..', 'content_main_title' => 'Ada yang bilang : "Saya tidak suka MLM karena menguntungkan orang ya..', 'sequence' => 6], ['content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Izinkan kami menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik. Tentang seorang nelayan yang aneh. <p>Ada cerita mengenai seorang nelayan yang setiap kali pergi memancing, dia membawa alat pengukur sepanjang 15cm. Alat ini digunakannya untuk mengukur setiap ikan yang diperolehnya.</p> <p>Apabila ikan yang diperoleh panjangnya lebih dari 15 cm maka dia akan melepaskan kembali ikan tersebut ke laut. Sebaliknya jika ikan yang diperoleh panjangnya kurang dari 15 cm maka ikan tersebut akan dimasukkan ke dalam keranjang untuk dibawa pulang nantinya.</p> <p>Tanpa sepengetahuannya, ada seorang anak kecil yang sejak awal mengamati cara memancing nelayan ini, yang kelihatannya cukup aneh. Biasanya para nelayan lain justru membawa ikan yang besar dan melepaskan kembali ikan-ikan yang masih kecil ke laut, tetapi nelayan yang satu ini malah kebalikannya.</p> <p>Karena penasaran, anak kecil ini memberanikan diri bertanya, "Pak Nelayan, kenapa Bapak hanya mengambil ikan yang panjangnya kurang dari 15 cm untuk dibawa pulang? Bukankah justru semakin panjang dan semakin besar ikannya semakin baik?"</p> <p>Lalu nelayan tersebut menjawab, "Oh kamu masih kecil jadi belum mengerti. Di rumah Bapak wajan penggorengan yang ada, diameternya hanya 15 cm, jadi kalau ikannya kebesaran nanti tidak muat."</p> <p>Kalau kita amati, jawaban nelayan itu benar-benar lucu. Karena, seharusnya nelayan itu dapat mengganti wajan yang lebih besar untuk bisa menampung ikan-ikan yang lebih besar.</p> <p>Namun seringkali, tanpa kita sadari hal yang sama terjadi dalam kehidupan kita juga. Kita kadang sulit mendapatkan hal-hal yang besar dalam berbagai aspek kehidupan kita hanya karena "wajan pikiran" kita yang terlalu sempit.</p> <p>Percayalah, Tuhan ingin memberikan hal-hal yang besar bagi kita. Sayangnya, pikiran kita terlalu kecil untuk dapat menerimanya.</p> <p>Yang perlu kita lakukan adalah, jangan batasi pikiran kita untuk meraih sesuatu yang lebih besar.</p> <p>Di bisnis ini, Anda bisa meraih impian-impian besar Anda. Ini sudah dibuktikan oleh ribuan orang yang berhasil meraih impian-impian mereka, satu demi satu, dalam waktu 3-6 tahun setelah menjalankan bisnis ini.</p> <p>Dan sudah dibuktikan oleh jutaan orang yang mengerjakan model bisnis yang sama di seluruh dunia.</p> <p>Yang membedakan antara orang yang sudah sukses meraih apa yang mereka impikan dan yang belum adalah, kapasitas berpikir.</p> <p>Gantilah wajan pikiran Anda dengan yang lebih besar, agar ikan-ikan impian yang lebih besar bisa datang kepada Anda.</p>', 'subject' => 'Kisah Nelayan yang Aneh', 'content_main_title' => 'Kisah Nelayan yang Aneh', 'sequence' => 7], ['content_body' => '<p>Hi,</p> <p>Dalam sebuah sesi konsultasi, beberapa orang downline menyampaikan keluhan kepada saya tentang betapa sulitnya menjalankan bisnis ini.</p> <p>Saya cuma menanggapi dengan mengatakan kepada mereka bahwa apa yang sedang mereka jalankan adalah sebuah BISNIS. Bisnis yang nyata.</p> <p>Dibandingkan dengan bisnis konvensional, bisnis MLM jauh lebih mudah. </p> <p>Tidak perlu ngurus karyawan, kulakan barang, produksi barang, pengiriman barang, dan stok barang. Tidak perlu ngurus izin usaha.</p> <p>Tidak perlu bayar sewa gedung, iklan, dan gaji karyawan. Juga tidak perlu siapkan modal untuk isi stok di toko. Karena investasi hanya dilakukan sekali, yaitu saat bergabung.</p> <p>Semua pekerjaan itu diambil alih oleh perusahaan MLM. Kita sebagai distributor hanya melakukan hal yang sangat sederhana: menceritakan manfaat produk dan manfaat bisnis ini kepada orang lain. Secara terus menerus. Setiap hari. Sama halnya seperti pemilik toko membuka tokonya setiap hari.</p> <p>Lakukan bagian anda itu berulang-ulang, dengan tulus dan niat membantu. PASTI ada yang menolak, PASTI ada yang menerima. Dan PASTI juga ada orang-orang lain yang menunggu produk dan peluang bisnis ini.</p> <p>Dan suatu saat nanti, PASTI ketekunan dan usaha pantang menyerah anda akan memberikan hasil.</p> <p>Masih mengatakan bahwa bisnis MLM itu sulit?</p> ', 'subject' => 'MLM itu Bisnis yang Sulit. Benarkah?', 'content_main_title' => 'MLM itu Bisnis yang Sulit. Benarkah?', 'sequence' => 8]); foreach ($array as $item) { EmailTemplate::create($item); } }